Muhammadiyahon Twitter: "Menghormati kedua orang tua merupakan kewajiban seorang anak, hingga mereka tiadapun kita berkewajiban untuk menghormatinya salah satunya dengan mendoakan dan mensalatkan di kala meninggal. #menghormati #orangtua #islam … Hukum Mendo'akan Orang Tua Non Muslim Setelah Meninggal - Buya Yahya Menjawab - YouTube
Cara Mendoakan Orang Yang Sudah Meninggal Menurut Muhammadiyah – Untuk mendoakan orang yang sudah meninggal memang ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Ya, saat ini memang ada beragam budaya islam yang berkembang di Indonesia, salah satunya ajaran Muhammadiyah memang melarang kita untuk melaksanakan kegiatan tahlilan. Pasalnya secara umum warga Muhammadiyah menganggap jika tahlilan adalah bid’ah. Dimana mereka meyakini jika melakukan amalan-amalan tertentu yang tidak ada atau tidak diajarkan di zaman Nabi Muhammad SAW adalah perbuatan bid’ Boleh Menghadiahkan Al-Fatihah Untuk Orang Yang Sudah Meninggal?Cara Mendoakan Orang Yang Sudah Meninggal Menurut Muhammadiyah1. Memanjatkan Doa Saat Mendengar Kabar Duka2. Membacakan Surat Al-Fatihah3. Menyebut Nama Almarhum4. Membaca Doa Tahlil untuk Orang yang Sudah MeninggalDoa untuk orang tua yang sudah meninggal menurut muhammadiyahKesimpulanMenurut Muhammadiyah untuk mendoakan orang yang sudah meninggal juga bisa lakukan dengan cara lain yakni memanjatkan doa ketika mendengar kabar duka dan membaca surat al-Fatihah setiap kita selesai shalat untuk di hadiahkan kepada orang yang sudah bagi kamu yang ingin mendoakan orang yang sudah meninggal, kalian bisa melakukan beberapa hal agar tidak bertentangan dengan hukum islam. Untuk lebih lengkapnya lagi mari kita simak penjelasannya berikut Boleh Menghadiahkan Al-Fatihah Untuk Orang Yang Sudah Meninggal?Boleh saja, hal ini seperti yang katakan oleh Ibnu Qoyyum dalam kitab-nya “Ar-Ruh” yang menyatakan bahwa hadiah paling utama diberikan kepada mayyit atau orang yang telah meninggal dunia adalah sedekah, bacaan istighfar dan doa, serta ibadah haji untuknya. Dan dikatakan pula jika bacaan surat Al-Fatihah dan ayat Al-Qur’an lainnya yang dihadiahkan akan sampai pahalanya kepada orang yang sudah meninggal mendoakan orang yang sudah meninggal memang ada beberapa cara yang bisa kita lakukan seperti halnya membacakan tahlil atau pun surat al-Fatihah kepada orang yang sudah meninggal. Namun ada juga beberapa orang yang mengadakan kegiatan doa bersama untuk mendoakan serta mengirim doa kepada orang yang telah tiada. Dan berikut adalah beberapa cara mendoakan orang yang sudah meninggal menurut Memanjatkan Doa Saat Mendengar Kabar DukaUntuk cara mendoakan orang yang sudah meninggal yang pertama adalah dengan memanjatkan doa ketika kita mendengar kabar duka. Dan sebagai orang muslim sepantasnya kita membaca doa seperti berikut iniإِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَInna lillahi wa inna ilaihi raji’unArtinya, “Sungguh kami milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali.”Dengan memanjatkan doa tersebut, menunjukan kita sebagai manusia hanya bisa berserah diri dan menerima apa yang sudah menjadi keputusan Alloh SWT, tentang kapan datangnya Membacakan Surat Al-FatihahBerikutnya cara mendoakan orang yang sudah meninggal adalah dengan membacakan surat al-Fatihah. Kami bisa membacakan doa ini ketika kamu sedang melayat ke rumah duka. Dan berikut adalah bacaan surat surat Al-Fatihah ayat 1-7 lengkap dengan اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ“Bismillahirrahmaanirrahiim, alhamdulillahi rabbil aalamiin, arrahmaanirrahiim, maaliki yaumiddiin, iyyaakana’budu wa iyyaaka nasta,iin, ihdinash shiraathal mustaqim, shiraathal ladziina an’amta alaihim, ghairil maaghdhuubi alaihim wa ladh dhaalliin. Amin”.Artinya “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seru sekalian alam. Yang maha pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami kejalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan mereka yang Engkau murkai atau jalannya orang-orang yang sesat.”Dengan membaca surat al-Fatihah ini Alloh SWT mengajarkan kepada mereka tugas hidup mereka di dunia. Dan memohon pertolongan agar kita ditujukan jalan yang lurus, karena pada dasarnya kelak kita akan kembali pada sang pencipta alam semesta Menyebut Nama AlmarhumSelain dua cara diatas, kita bisa mendoakan orang yang sudah meninggal dengan cara menyebut nama almarhum di setiap doa yang kita panjatkan. Hal ini bertujuan agar doa tersebut jelas untuk siapa. Sementara itu, kita juga bisa menambahkan nama ayah di akhir nama orang yang sudah ini seperti yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam kitab-nya AL Majmu “Pendapat pilihan kami adalah sampainya pahala bacaannya, jika seseorang meminta kepada Alloh untuk menyampaikan pahalanya”. Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnu Shalah dalam Kitab-nya yang berkata “Dan hendaknya ia menjelaskan dengan doanya. itu, kalau ia berdoa untuk si Fulan”.4. Membaca Doa Tahlil untuk Orang yang Sudah MeninggalBerikutnya kita juga bisa membacakan doa tahlil untuk orang yang sudah meninggal. Dimana perlu kalian ketahui jika doa tersebut berisi tentang permohonan agar Alloh menerima semua bacaan Al-Qur’an dan zikir tahlil sebagai tambahan amal kebaikan vbagi arwah yang itu doa ini juga berisi tentang permohonan ampunan dan rahmat-Nya untuk ahli kubur yang di doakan. Dimana doa tersebut juga merupakan salah satu cara mendoakan orang yang sudah meninggal. Dan berikut adalah doa tahlil yang bisa kamu bacakan untuk orang yang sudah لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًاArtinya “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak dapat menghitung pujian atas diri-Mu sebagaimana Kau puji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum rida. Hanya bagi-Mu pujian setelah rida. Hanya bagi-Mu pujian ketika Kau meridai kami selamanya.”Nah, dengan membacakan doa tahlil ini kepada orang yang sudah meninggal, diharapkan Alloh mengampuni segala dosa yang telah dia lalukan di dunia. Dan memberikan kelapangan dalam kuburnya. Sementara itu, kalian juga bisa membaca doa tahlil yang ke dua yakni sebagai berikutاَللهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَاقَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَااسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةًاِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِه مِنَ الْاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَآءِ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَآءِ الْعَالِمِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِيِّAllaahumma taqobbal wa aushil tsawaba maa qoro’naahu minal qur’aanil azhiimi wamaa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shollainaa alaa sayyidinaa muhammadin shollalloohu alaihi wa sallama hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhrotin habiibinaa wa syafii’inaa wa qurroti a’yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollallaahu alaihi wa sallam, wa ilaa jamii’i ikhwaanihii minal anbiyaa’i walmursaliina wal auliyaa’i wasy-syuhadaa’i wash-shoolihiina wash shohaabati wattaabi’iina wal ulamaa’il aalimiina wal mushonnifiinal mukhlishiina wa jamii’il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil’aalamiin, wa malaa’ikatil Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala al-Quran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan salawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, iaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh sahabat baginda dalam kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang soleh, para sahabat, para tabiin, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah.”Doa untuk orang tua yang sudah meninggal menurut muhammadiyahMeskipun kedua orang tua kita masih ada kita memang diwajibkan untuk mendoakan nya. Apa lagi, jika orang tua kita sudah meninggal maka kita hukumnya wajib untuk selalu mendoakan kedua orang kita. Hal ini sebagai tanda bukti rasa bakti dan sayang kita kepada orang tua yang telah membesarkan kita dari kecil hingga untuk mendoakan kedua orang tua kita yang masih hidup atau pun sudah tiada. Berikut adalah doa yang bisa kamu baca di setiap kamu habis melaksanakan sholatاللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَاAllāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa muallimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِAllāhummaghfir lahum, warhamhum, wa āfihim, wafu anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat informasi yang dapat sekolah pesantren sampaikan mengenai cara mendoakan orang yang sudah meninggal menurut Muhammadiyah. Memang ada banyak cara untuk kita mendoakan orang yang sudah tidak ada. Namun perlu di ingat! lebih baik kita mendoakan dengan cara yang telah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW, agar tidak bertentangan dengan hukum Islam.AnNajm ayat 38 dan 39, Allah tegaskan: "Bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.". Dengan demikian, kalau diperhatikan, perbuatan menghadiahkan pahala kepada orang yang sudah meninggal dunia itu berlawanan dengan isi ayat-ayat di
ABU Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ ” إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Jika anak Adam meninggal dunia maka amalnya terputus, kecuali tiga perkara sedekah jariyah , ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” HR Muslim Rasulullah pun selalu mendoakan orang yang wafat ketika salat jenazah. Sabdanya ما الْمَيّتُ في القَبْرِ إلاّ كالْغَرِيْق الْمُتَغَوِّثِ يَنتَظِرُ دَعْوَةً تَلحَقُه مِن أبٍ أوْ أُمٍّ أوْ أخٍ أوْ صَدِيقٍ فإذا لَحِقَتْه كانَتْ أحَبَّ إليه مِن الدُّنيا ومَا فيها وإنَّ اللهَ عزّ وجلّ لَيُدخِلُ على أهْلِ القُبُورِ مِن دُعاءِ أهْلِ الأَرْضِ أمْثَالَ الجِبالِ وإنَّ هَديَّةَ الأَحْيَاءِ إلى الأَمْوَاتِ الاِسْتِغفارُ لهم “Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang meminta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang tepercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, itu lebih ia sukai daripada dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka.” HR Ad-Dailami Pada hadis di atas ditegaskan bahwa orang yang sudah mati sesungguhnya masih bisa menerima kiriman pahala berupa doa-doa kebaikan yang dilantunkan oleh sanak keluarga atau teman-teman yang khusus ditujukan untuknya. BACA JUGA Ini Doa untuk Orangtua yang Telah Meninggal, Lengkap dengan Latin dan Terjemah Dalam hadis lain dikatakan, Utsman bin Affan menuturkan كانَ النَّبيُّ إذا فَرغَ مِن دفنِ الميِّتِ وقفَ عليهِ ، فَقالَ استَغفِروا لأَخيكُم ، واسأَلوا لَهُ بالتَّثبيتِ ، فإنَّهُ الآنَ يسألُ “Apabila Rasulullah SAW telah selesai menguburkan jenazah, beliau bersabda, “Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian ini, dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya.” HR Abu Dawud Tidak hanya menyuruh, beliau juga melakukannya langsung. Diriwayatkan bahwa beliau berdoa untuk orang-orang yang mati lalu dikuburkan di permakaman Baqi Gharqad اللهم أغفر لاهل بقيع الغرقد “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang dikuburkan di Baqi Gharqad.” HR Muslim Sampainya doa kepada orang yang wafat ada pada ketetapan menurut Al-Qur’an, sunnah, dan ijma. Dalam Al-Qur’an disebutkan رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Mahapenyantun, Mahapenyayang.” QS Al-Hasyr 10 Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan adapun doa dan bersedekah, maka keduanya telah disepakati ijma akan sampai kepadanya mayit, dan keduanya memiliki dasar dalam nash syariat. Maka, ketika seorang muslim meninggal, baik laki-laki maupun perempuan, kita hendaknya berbicara yang baik dan mendoakannya. Dalam hadis yang tercantum dalam kitab al-Adzkar an-Nawawi Dari Ummu Salamah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Ketika kalian menyaksikan orang sakit atau meninggal maka berkatalah yang baik. Sesungguhnya malaikat mengamini terhadap apa yang kalian katakan.” HR Muslim Adapun doa ketika ada orang yang meninggal di antaranya adalah sebagai berikut اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً Allahummaghfirli wa la hu ha wa’qibni min hu ha uqbaa hasanah “Ya Allah, ampuni diriku dan dia dan berikan kepadaku darinya pengganti yang baik.” Dalam membacanya, jika ingin disesuaikan dengan dlamir kata ganti orang, boleh dibaca “wa la hu” bila yang meninggal adalah laki-laki, dan “wa la ha” bila yang meninggal adalah perempuan. BACA JUGA Fakta Arwah Orang Meninggal dalam Islam Doa di atas bersumber dari cerita Ummu Salamah ketika ia mengadu kepada Rasulullah SAW. Ummu Salamah berkata “Ketika Abu Salamah wafat, aku menemui Nabi SAW, lalu berkata Wahai Rasulullah, Abu Salamah telah meninggal.’ Beliau bersabda “Ucapkanlah Allahummaghfirli wa lahu wa’qibni minhu uqbaa hasanah” Ya Allah, ampunilah aku dan dia, dan berikanlah kepadaku darinya pengganti yang baik.’ Ummu Salamah berkata “Aku membacanya, lalu Allah memberikanku ganti yang lebih baik setelah dia, yakni Rasulullah SAW. Selain doa singkat di atas, terdapat pula doa untuk orang yang meninggal yang masih bersumber dari hadis 1 Doa Untuk Orang Meninggal Laki-Laki اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi’ madkhola hu waghsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa aidz hu min adzaabil qobri wa fitnati hi wa min adzaabin naar. Artinya “Yaa Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.” 2 Do’a jika yang meninggal perempuan اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيِرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ Allaahummaghfir laha warham ha wa’aafi ha wa’fu anha wa akrim nuzula ha wa wassi’ madkhola ha waghsil ha bil maa-i wats-tsalji wal barodi wa naqqi ha minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danasi wa abdil ha daaron khoiron min daari ha wa ahlan khoiron min ahli ha wazaujan khoiron min zaoji ha wa adkhil hal jannata wa aidz ha min adzaabil qobri wafitnati hi wa min adzaabin naar. Artinya “Yaa Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.” Perbedaan dari doa untuk laki-laki dan perempuan adalah kalau laki-laki dlamir yang digunakan yaitu “hu” atau “hi”, sedangkan perempuan dlamirnya adalah “ha”. Bagi yang belum hafal doa tersebut, bisa berdoa dengan bahasa semampunya. Yakni memohon ampunan dan kasih sayang kepada Allah SWT bagi orang meninggal yang dimaksud. Namun akan lebih utama jika menghafal doa di atas, sebab doa di atas merupakan salah satu bacaan yang dibaca saat sedang menshalatkan jenazah setelah takbir ke tiga. []
BACAJUGA: Fakta Arwah Orang Meninggal dalam Islam. Doa di atas bersumber dari cerita Ummu Salamah ketika ia mengadu kepada Rasulullah SAW. (Ummu Salamah) berkata: "Ketika Abu Salamah wafat, aku menemui Nabi SAW, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Abu Salamah telah meninggal.'. Beliau bersabda: "Ucapkanlah: 'Allahummaghfirli wa lahu wa
YOGYAKARTA—Ada dua amalan yang perlu dilakukan setelah memakamkan jenazah ialah berdoa dan takziah. Dalam buku Tanya Jawab Agama jilid 2 halaman 171 disebutkan bahwa Rasulullah Saw memerintahkan para sahabat untuk mendoakan jenazah yang baru selesai dikuburkan. Hal di atas berdasarkan “Dari Usman bin Affan diriwayatkan bahwa Nabi saw. apabila telah selesai mengubur jenazah, maka beliau berhenti/berdiri di dekat kubur itu dan berkata Mohonkanlah ampun dan keteguhan hati bagi saudaramu ini karena ia sekarang sedang ditanya.” HR. Abu Dawud. Dari hadis ini dapat disimpulkan bahwa Nabi saw. memerintahkan para sahabat yang hadir untuk mendoakan jenazah yang dikubur tentu Nabi sendiri juga berdoa dan mendoakan jenazah dapat dilakukan secara individual perorangan atau berjamaah. Dengan demikian, amalan yang dilakukan setelah pemakaman jenazah adalah mendoakan jenazah, bukan mentalqin jenazah. Selain berdoa, amalan yang perlu dilakukan selepas memakamkan jenazah ialah takziyah. dalam buku Tanya Jawab Agama jilid 2 halaman 168, takziah berasal dari kata “azza – yaizzu” yang berarti sabar, sedangkan takziah berarti menyabarkan. Maksud takziah ialah menyabarkan orang yang tertimpa musibah yang menimpa keluarga yang didatangi itu. Takziah tersebut dengan maksud menghibur dan memberikan nasihat kesabaran kepada keluarga yang ditinggal mati, jangan sampai merepotkan. Jika mendatangi keluarga jenazah hendaknya meringankan bebannya karena sedang tertimpa musibah. Bagi tetangga dekat, seyogyanya pada hari-hari berkabung dapat membuatkan makanan untuk keluarga jenazah. Sebagaimana hadis riwayat Abu Dawud yang berbunyi “Dari Abdullah ibn Ja’far diriwayatkan bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far karena mereka telah dihinggapi perkara yang menyibukkan mereka.” HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Adapun waktu takziyah, sebenarnya tidak dibatasi hanya sampai tiga hari, kapan saja boleh mengucapkannya apabila ada kegunaannya. Namun masa berduka atau berkabung keluarganya dan orang-orang yang ditinggalkannya adalah 3 hari. Hal ini berdasarkan bahwa Rasulullah saw. pernah bertakziah setelah lebih dari tiga hari, seperti yang diberitakan dalam hadis riwayat Ahmad dengan sanad sahih sesuai syarat Muslim “Dari Ubadah bin Ja’far [diriwayatkan], bahwa Nabi saw menunda untuk menjenguk keluarga Ja’far setelah tiga hari. Ketika beliau mendatangi keluarga Ja’far, beliau berkata Janganlah kalian menangisi saudaraku sesudah hari ini. Kemudian ia berkata, panggillah kedua putra saudaraku itu. Kemudian didatangkanlah kami seperti seekor unggas. Beliau berkata, Datangkanlah kepadaku tukang cukur. Kemudian didatangkanlah tukang cukur kepada beliau, maka beliau memerintahkannya mencukur rambut kepala kami.” HR. Ahmad. Hits 3398
Melansirlaman NU Online, dalam kitab Majmu' Syarif berikut susunan bacaan doa untuk orang yang meninggal: 1. Membaca pengantar surah al Fatihah اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ 2. Dilanjutkan dengan membaca surah al Fatihah dan surah al Ikhlas sebanyak tiga kali. 3.
Jakarta - Setiap individu pada akhirnya akan meninggal dunia. Mendoakan mereka yang telah meninggal menjadi satu di antara cara untuk mengenang dan menghormati mereka yang telah berpulang. Pada dasarnya, tujuan mendoakan orang yang sudah meninggal adalah untuk memberikan penghormatan, mengungkapkan rasa cinta, dan memohonkan keberkahan serta ampunan bagi mereka di kehidupan setelah mati. Lirik Lagu Luka Lukaku - Langit Sore Lirik Lagu Sapu Nyere Pegat Simpai - Jawa Barat 40 Kata-Kata Romantis buat Pacar Cara mengirimkan doa untuk orang yang sudah meninggal juga sering diajarkan oleh para ulama. Tergantung bagaimana sikap kita mau mengamalkan doa itu atau tidak. Sebab, saudara atau orang terdekat lainnya yang sudah meninggal tentu sangat mengharapkan doa-doa dari kita yang masih hidup di dunia. Untuk memahami lebih lanjut mengenai mendoakan seseorang yang sudah meninggal, kamu bisa membaca landasan hukum dan manfaat jika melakukannya. Berikut hukum dan manfaat mendoakan orang yang sudah meninggal, disadur dari Dream, Selasa 6/6/2023.Berita video Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meninjau Stadion Manahan, venue untuk Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, Minggu 4/6/2023.Ilustrasi muslim memanjatkan doa. Photo by Masjid Pogung Dalangan on UnsplashIslam menganjurkan umatnya untuk selalu peduli dengan sesamanya. Termasuk kepada saudara muslim yang meninggal dunia. Bentuk kepedulian itu bisa ditujukan dengan mendoakan orang yang meninggal tersebut. Bahkan hal ini sangat dianjurkan dalam agama Islam. Imam al-Nawawi dalam al-Adzkar juga mengatakan bahwa para ulama sudah bersepakat tentang doa yang dibacakan kepada orang yang sudah meninggal, di mana pahala dan manfaatnya bisa sampai kepada mereka. Pendapat ini juga diperkuat dengan adanya dalil berikut Surat Al-Hasyr Ayat 10 Dalil yang pertama adalah berasal dari Al-Qur'an melalui surah Al-Hasyr ayat 10 berikut ini وَالَّذِيْنَجَاۤءُوْمِنْۢبَعْدِهِمْيَقُوْلُوْنَرَبَّنَااغْفِرْلَنَاوَلِاِخْوَانِنَاالَّذِيْنَسَبَقُوْنَابِالْاِيْمَانِوَلَاتَجْعَلْفِيْقُلُوْبِنَاغِلًّالِّلَّذِيْنَاٰمَنُوْارَبَّنَآاِنَّكَرَءُوْفٌرَّحِيْمٌࣖ Artinya "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Ansar, mereka berdoa, 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang'."QS. Al-Hasyr 10 Hadis Nabi Dalil yang kedua adalah berasal dari Nabi Muhammad saw. yang ketika hidup pernah membacakan doa untuk seorang muslim yang meninggal dunia. Berikut bacaannya اللهم اغفر لأهل البقيع الغرقد Artinya "Ya Allah ampunilah dosa ahlul Baqi’ al-Gharqad." Melalui kedua dalil di atas, dapat disimpulkan bahwa mendoakan orang yang sudah meninggal dunia adalah bentuk perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Maka itu, penting untuk mendoakan orang yang sudah meninggal, baik itu anggota keluarga, maupun saudara sesama muslim. Dengan begitu, Allah Swt. akan memberikan keringanan dosa dan akan memberikan tempat yang terbaik di Mendoakan Orang yang Sudah MeninggalIlustrasi muslim memanjatkan doa. Credit adalah bagian dari perintah agama Islam kepada setiap umatnya. Tidak hanya berdoa untuk diri sendiri dan orang lain saja, tetapi juga berdoa untuk orang yang sudah meninggal dunia. Hal ini karena mendoakan orang meninggal memiliki manfaat yang sangat istimewa. Dalam sebuah hadis Abu Darda, Rasulullah saw. bersabda "Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya ketika orang yang didoakan itu tidak ada kecuali para malaikat akan mengatakan, 'Bagi kamu juga seperti itu'."HR. Muslim Orang yang sudah meninggal diibaratkan sebagai orang yang tenggelam, di mana ia meminta pertolongan yang dalam hal ini ada berupa doa. Doa-doa tersebut sangat mereka nantikan sebagai penolong. Doa itu bisa datang dari keturunannya, saudara, maupun teman. Rasulullah saw. pun bersabda "Siapa menolong mayit dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan zikir Allah akan memastikan surga baginya."HR. Ad-Darimy dan Nasa’i dari Ibnu Abbas. Dengan mendoakan orang yang sudah meninggal maka ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan, yakni sebagai berikut Mayit bisa mendapatkan manfaat dari amal yang sudah dilakukan saat ia masih hidup di dunia. Bacaan doa dan istighfar yang dikirimkan dari sesama umat Islam untuk si mayit bisa memberikan manfaat yang sangat istimewa. Di mana doa tersebut adalah hadiah yang sangat besar untuk orang yang sudah meninggal. Disadur dari Penulis Arini Saadah. Published 4/11/2022 Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.
MenurutIbnu Jarir al-Thabari, tak sepatutnya,
loading...Mendoakan mayit dengan membaca Al-Fatihah adalah salah satu amalan yang dianjurkan. Foto pemakaman Baqi Madinah/Ist Anjuran mendoakan mayit orang yang sudah meninggal dunia merupakan bagian dari perintah syariat. Ada yang bertanya, apakah ada dasar hukum mendoakan orang yang meninggal dengan membaca Surah Al-Fatihah?Berikut ini kami jelaskan Dalil anjuran membaca Surah Al-Fatihah untuk mayit. Untuk diketahui, mendoakan orang yang meninggal termasuk adab mulia. Baca Juga Perintah mendoakan kebaikan kepada yang sudah wafat disebutkan dalam Al-Qur'anوَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِي قُلُوبِنَا غِلّٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٞ رَّحِيمٌ"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Anshar, mereka berdoa "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang." Surat Al-Hasyr, Ayat 10Satu kekeliruan besar jika kita enggan mendoakan mayit karena menganggap amalan orang yang meninggal telah terputus. Ustaz Farid Nu'man Hasan menjelaskan, mendoakan mayit dengan membaca Al-Fatihah dibolehkan menurut mayoritas salaf. Dalilnya adalah hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berikutعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَلاَ تَحْبِسُوْهُ وَأَسْرِعُوْا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ وَلْيُقْرَأْ عِنْدَ رَأْسِهِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَعِنْدَ رِجْلَيْهِ بِخَاتِمَةِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ فِي قَبْرِهِ"Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Beliau berkata Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 'Jika di antara kalian ada yang meninggal, maka janganlah diakhirkan, segeralah dimakamkan. Dan bacakanlah di samping kuburnya, Surat Al-Fatihah di dekat kepala dan ayat terakhir Surat Al-Baqarah di dekat kakinya". HR. At Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir No. 13613, Al Baihaqi dalam Syu'ab Al Iman No. 9294Al-Hafidz Ibnu Hajar Al 'Asqalani, imam pakar hadits di zamannya menyatakan bahwa status hadis di atas adalah Hasan. Fathul Bari, 3/184. Penghasanan ini juga diikuti oleh Imam Badruddin Al 'Ainiy. 'Umdatul Qari, 12/382. Imam Ash Shan'ani Subulussalam, 2/106. Syaikh Az Zurqani Syarh Az Zurqaniy, 2/127Hadis Hasan ini sah dijadikan hujjah. Begitu jelas pula hadits ini menunjukkan perintah membaca Al-Fatihah dan akhir Al- Baqarah untuk jenazah yang sudah dikubur. Syekh Abdullah Al-Bassam rahimahullah berkata Beliau meringkas dari Imam Ibnul Qayyimفمذهب الإمام أحمد و جمهور السلف وصولهاMadzhab Imam Ahmad dan mayoritas ulama salaf berpendapat sampainya pahala buat mayit. Taudhihul Ahkam, 2/19Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga diperintahkan dengan ayat Al-Qur'anوَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ"Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan." QS. Muhammad 19Wallahu A'lam Baca Juga rhs
Ketikamelakukan ziarah kubur, seorang muslim dianjurkan untuk mendoakan orang sudah meninggal tersebut, membaca ayat Alquran, dan zikir. Berdasarkan teladan Nabi Muhammad SAW, saat memasuki kompleks pemakaman, dianjurkan membaca salam sebagai berikut:
- Orang yang sudah meninggal tidak bisa menambah amal dan pahala untuk dirinya sendiri. Namun, kerabat yang masih hidup bisa mengirimkan doa kepada almarhum. Berikut cara dan bacaan niat mengirim doa Al Fatihah untuk orang meninggal tulisan terkait doa untuk orang mati telah dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim, Abu Dawud, dan Nasa’i."Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya,"Doa menjadi salah satu hadiah yang bisa dikirimkan kepada orang yang sudah meninggal. Bacaan di dalam Al-Qur'an termasuk beberapa surah pendek merupakan doa yang bisa dihadiahkan untuk mereka. Sebagaimana dilansir NU Online, dalam kitab Fathul Qadir yang menukil hadis riwayat Sahabat Ali karramallahu wajhah, Rasulullah saw. bersabda"Barangsiapa melewati pemakaman kemudian ia membaca surat Al-Ikhlas sebanyak sebelas kali yang pahalanya dihibahkan kepada semua orang yang sudah meninggal dunia di pemakaman itu, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak jumlah orang yang dimakamkan di pemakaman itu."Selain surah Al Ikhlas, pahala bacaan surah Al Fatihah juga bisa dihadiahkan untuk orang yang sudah meninggal. Penjelasan ini kemudian diperkuat lewat sabda Rasulullah lainnya yang disampaikan oleh Abu Huroiroh."Barangsiapa memasuki komplek pemakaman kemudian ia membaca surah Al-Fatihah, lalu surah Al-Ikhlas, lalu surah At-Takatsur, kemudian ia mengatakan bahwa saya memberikan pahala bacaan tersebut kepada para ahli kubur dari kalangan orang mukmin laki-laki dan perempuan, maka mereka semua para ahli kubur akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT,"Di kalangan ulama memang ada perbedaan pendapat terkait hukum doa Al Fatihah yang diberikan untuk orang yang sudah meninggal. Beberapa kalangan menganggap sebagai masalah khilafiyah atau keterangan Suara Muhammadiyah, Imam Ahmad bin Hambal mengatakan pahala bacaan Al-Quran, termasuk surah al-Fatihah bisa sampai kepada orang yang meninggal. Sementara itu, Imam Malik dan Imam Syafi’i mempunyai pendapat lain. Mereka menganggap hal itu tidak bisa juga Nyadran dan Makanan Sebagai Ungkapan Duka Doa Nyadran ke Makam Sesuai Hadist dalam Islam & Tujuannya Contoh Teks MC Pranatacara Nyadran Bahasa Jawa dan Susunan Acara Cara & Niat Kirim Doa Al Fatihah Tulisan Latin-Arab Untuk mengirim doa Al Fatihah bagi orang yang sudah meninggal, berikut adalah cara dan bacaan niatnya dalam bentuk latin dan Untuk Bapak "Khushuushon ilaa ruuhi abii ... sebut namanya bin ... sebut nama ayahnya. Allahumaghfir lahu warhamhu wa aafihi wa’fu anhu, lahul faatihah,"Terjemahan "Terkhusus untuk ruhnya ayahku ... sebut namanya putranya ... sebut nama papanya. Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."Doa Untuk Ibu"Khushuushon ilaa ruuhi ummii ... sebut namanya binti ... sebut nama ayahnya. Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa aafihaa wa’fu anhaa, lahal faatihah,"Terjemahan"Terkhusus untuk ruhnya ibuku... sebut namanya putrinya ... sebut nama ayahnya. Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah,"Doa Untuk Suami"Khushuushon ilaa ruuhi zaujii ... sebut namanya bin ... sebut nama ayahnya. Allahumaghfir lahu warhamhu wa aafihi wa’fu anhu, lahul faatihah,"Terjemahan"Terkhusus untuk ruhnya suamiku sebut namanya ... putranya ... sebut nama ayahnya. Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah,"Doa Untuk Istri "Khushuushon ilaa ruuhi zaujatii ... sebut namanya binti ... sebut nama ayahnya. Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa aafihaa wa’fu anhaa, lahal faatihah,"Artinya "Terkhusus untuk ruhnya istriku ... sebut namanya putrinya ... sebut nama ayahnya. Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah,"Doa Untuk Anak Laki-Laki"Khushuushon ilaa ruuhi ibnii ... sebut namanya. Allahumaghfir lahu warhamhu wa aafihi wa’fu anhu, lahul faatihah,"Artinya "Terkhusus untuk ruhnya putraku ... sebut namanya. Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah,"Doa Untuk Anak Perempuan"Khushuushon ilaa ruuhi ibnati ... sebut namanya. Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa aafihaa wa’fu anhaa, lahal faatihah,"Artinya "Terkhusus untuk ruhnya putriku ... sebut namanya. Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."Doa Untuk Orang Lain "Khushuushon khususon ila ruhi ... sebut namanya. Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa aafihaa wa’fu anhaa, lahal faatihah,"Artinya "Terkhusus untuk ruhnya ... sebut namanya. Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."Bacaan Surah Al FatihahSetelah membaca doa di atas, bisa dilanjutkan dengan melafalkan surah Al-Fatihah yang terdiri dari 7 ayat. Berikut adalah bacaan surah Al-Fatihah dalam bentuk bahasa Arab, latin, dan terjemahannya بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١Latin bismillāhir-raḥmānir-raḥīmArtinya "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,"اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢Latin al-ḥamdu lillāhi rabbil-ālamīnArtinya "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,"الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣Latin ar-raḥmānir-raḥīmArtinya "Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,"مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤Latin māliki yaumid-dīnArtinya "Pemilik hari Pembalasan,"اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥Latin iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īnArtinya "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan,"اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦Latin ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīmArtinya "Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,"صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧Latin ṣirāṭallażīna an’amta alaihim gairil-magḍụbi alaihim wa laḍ-ḍāllīnArtinya "yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat."Baca juga Doa Ziarah Kubur yang Shahih & Tata Cara Ziarah Kubur Idul Fitri Waktu Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan 2023, Tata Cara & Bacaan Doa - Sosial Budaya Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Muhammad Fadli Nasrudin Alkof
UmatIslam yang melaksanakan sholat jenazah harus memenuhi syarat sah seperti pada sholat lainnya. Yakni suci dari hadas besar dan najis, menutup aurat, dan menghadap ke arah kiblat. Pelaksanakan sholat jenazah dilakukan setelah jenazah selesai dimandikan dan sudah dikafani. Peletakan jenazah adalah di sebelah kiblat orang yang menyolatkannya.YOGYAKARTA— Tim Fatwa Agama berpendapat bahwa bacaan al Quran, baik itu surat Yasin maupun surat lain yang dihadiahkan untuk si mayit tidak sampai pahalanya kepadanya karena beberapa alasan, antara lain Pertama, tidak terdapat ayat al Quran atau hadis Nabi Muhammad saw yang dapat dijadikan dasar yang kuat untuk melakukannya. Bahkan di dalam al Quran Allah menyatakan bahwa manusia tidak akan memperolehi balasan di akhirat melainkan apa yang diusahakannya sendiri ketika masih di dunia. Firman-Nya Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan kepadanya. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna [ an-Najm 53 38-41]. Dalam ayat yang lain Allah berfirman Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. [ al-Baqarah 2 286]. Allah juga berfirman Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. [ al-Mudatstsir 74 38] Berdasarkan ayat ini, Imam asy-Syafi’i dan pengikutnya mengambil kesimpulan hukum bahwa bacaan al Quran tidak sampai jika pahalanya dihadiahkan kepada mayat. Hal ini karena ia bukan amal dan jerih payahnya. Ketika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya kecuali tiga hal, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam hadis Dari Abu Hurairah ra. diriwayatkan bahwasanya Nabi saw bersabda Ketika seseorang mati, maka amalannya akan berhenti kecuali tiga amalan; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang mendoakan. [ Muslim no. 1631]. Di dalam sebuah hadis, Rasulullah saw memberi peringatan agar kita tidak melakukan hal-hal yang tidak ada tuntunannya. Hadis tersebut berbunyi Dari Aisyah diriwayatkan bahwa ia berkata Rasulullah saw bersabda Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam agama kita ini yang tidak berasal darinya maka perbuatan itu ditolak.” [ al-Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718]. Kedua, para sahabat tidak melakukan hal itu karena memang tidak ada tuntunannya dari al Quran dan Hadis. Ketiga, tidak bisa dipastikan, apakah ketika seseorang membaca al Quran itu ia mendapat pahala sehingga bisa menghadiahkan pahala tersebut kepada orang lain atau tidak. Keempat, menganut pendapat sampainya pahala bacaan kepada orang lain sering kali berakibat negatif, yaitu orang yang kurang beramal saleh mengharapkan hadiah pahala dari orang lain. Adapun mendoakan orang yang sudah meninggal dunia itu ada tuntunannya. Doa orang-orang beriman diterima oleh Allah dan pahalanya akan sampai kepada mayit jika ia beriman. Allah swt berfirman Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Anshar, mereka berdoa Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang [ al-Hasyr 59 10]. Setiap selesai menguburkan jenazah, Rasulullah saw berdiri di sisi makam seraya bersabda Hendaklah kalian memohonkan ampunan bagi saudara kalian dan mohonkanlah keteguhan hati baginya, karena sekarang dia sedang ditanya [ Abu Dawud no. 3221]. Beliau juga mengajarkan doa ketika menziarahi kubur السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ . Kesejahteraan atas kalian wahai para penghuni kubur dari orang-orang mukmin dan muslim, sesungguhnya kami insya Allah akan meyusul kalian, kami memohon afiat kepada Allah bagi kami dan kamu sekalian [ Muslim no. 104] Memperhatikan alasan-alasan di atas, maka lebih baik kita tidak melakukan yang tidak ada tuntunannya, dan mencukupkan diri dengan yang jelas ada tuntunannya, yaitu mendoakan orang yang meninggal dunia. Dalam kitab al-Umm bab Shadaqahnya orang yang hidup dari mayit 4/126, Daarul Ma’rifah-Beirut disebutkan Ar-Rabi’ bin Sulaiman mengabarkan kepada kami, ia berkata, asy-Syafi’i menceritakan kepada kami dengan imlaa bahwa beliau berkata Mayit akan mendapatkan pahala dari perbuatan orang lain dalam 3 perkara yaitu, haji yang ditunaikan untuk mayit badal haji, harta yang disedekahkan atas namanya atau yang dibayarkan dan doa. Adapun selain itu berupa shalat dan puasa, maka pahalanya hanya untuk pelakunya, tidak untuk mayit. Wallahu a’lam bish-shawab. Hits 3465FqDR.