Posso cursar a faculdade de Letras, mesmo sem saber falar outro idioma, alĂ©m do portuguĂŞs? Ou Ă© melhor fazer um curso de idiomas e depois entrar nessa faculdade?Enviado por Láia Nascimento O conhecimento de outra lĂngua nĂŁo Ă© prĂ©-requisito para o ingresso no curso de letras. O aprendizado de outra lĂngua pode ocorrer inclusive durante o prĂłprio curso. Verifique que nos processos vestibulares nĂŁo há provas especĂficas para a lĂngua escolhida. O profissional de Letras estuda temas que incluem a histĂłria, a estrutura e o funcionamento de uma ou mais lĂnguas e a cultura e a literatura de povos. Em algumas faculdades a escolha por outra lĂngua ocorre no prĂłprio processo de ingresso, em outras depois de alguns semestres de ciclo básico. Em geral, o profissional se especializa em uma lĂngua moderna, como inglĂŞs, espanhol, francĂŞs e alemĂŁo, mas tambĂ©m pode dedicar-se a lĂnguas clássicas, como latim e grego. Considere, por fim, que há cursos que habilitam apenas na lĂngua portuguesa letras vernáculas. Leia mais – Qual Ă© o meu nĂvel de inglĂŞs? – Gosto de escrever – que curso devo fazer?– O curso de Letras Ă© uma boa opção? Continua apĂłs a publicidade Consulte o orientadorLetraslĂngua estrangeiraportuguĂŞs
MENJELANGperayaan kemerdekaan 17 Agustus, Sahabat Ganjar melaksanakan Sebar Sembako Rakyat di Kabupaten Majalengka, Sabtu (6/8). Sebar di sini memiliki makna Semangat Berbagi yang dilakukan Sahabat Ganjar. Sebagai salah satu kiat menaikkan elektabilitas Ganjar Pranowo di Jawa Barat, selain pembagian paket sembako, Sahabat Ganjar juga mengadakan bazzar minyak murah dan pembagian door prize – Begitu terbuka lebarnya akses informasi pada saat ini membuat ilmu pengetahuan tentang apa pun bisa diperoleh oleh siapa pun melalui internet. Padahal, sebelumnya tidak semua orang bisa mengakses internet karena harganya yang masih relatif mahal dan belum terjangkau seperti sekarang. Maka dari itu, segala hal mengenai informasi, pengetahuan, dan kegiatan belajar hanya bisa didapatkan di melalui proses belajar-mengajar di sekolah, anak bisa mendapatkan sumber informasi dan pengetahuan yang memenuhi standar dan sesuai dengan kurikulum dari pemerintah. Sehubungan dengan itu, Co-founder Zenius Education Sabda PS membahas tentang pentingnya sekolah yang dikaitkan dengan gelar pada era pertumbuhan teknologi yang sudah menyediakan akses mudah terhadap informasi dan pengetahuan bagi semua orang. Baca juga Sinergi Samsung Indonesia dan Kemendikbud Perkuat Pendidikan Digital Pembahasan itu dilakukan bersama influencer pendidikan Jerome Polin dan bisa dilihat dalam kanal YouTube Nihongo Mantappu yang videonya dirilis baru-baru ini. Masih pentingkah gelar? Sabda menilai bahwa gelar merupakan semacam label yang menunjukkan seseorang sudah menguasai sesuatu. Sebagai contoh, ketika seseorang sakit dan pergi berobat ke dokter, lalu dokternya tidak memiliki gelar, pasti akan timbul pertanyaan apakah orang yang menangani keluhannya memang seorang dokter atau bukan. “Dalam bidang tertentu seperti kedokteran, pemberian gelar itu tentulah sangat penting. Namun, untuk beberapa bidang lain, seperti programming, indikator penguasaan ilmunya tidak hanya dilihat dari gelar,” ucap Sabda dalam keterangannya di video tersebut. Dia melanjutkan, para programmer tidak membutuhkan gelar untuk mengukur kemampuannya, mereka akan dianggap menguasai bidang mereka dari program yang sudah berhasil mereka buat. Gelar juga bisa menjadi masalah karena tingkat kepercayaan seseorang terhadap suatu gelar sangat tergantung pada lembaga yang memberi gelar tersebut. Tidak menutup kemungkinan bahwa suatu lembaga pemberi gelar bisa saja memiliki standar yang salah. Banyak kasus yang dapat ditemui sehari-hari ketika seseorang tidak menguasai bidang tertentu, tetapi memiliki gelar di bidang tersebut.› Jadi cucu dan cicit ratu ataupun raja Inggris tidak bisa sembarangan pamer gelar pangeran dan putri. Ada aturan ketat soal gelar dan tunjangan. Oleh LARASWATI ARIADNE ANWAR 6 menit baca Joe Giddens / POOL / AFPRatu Inggris Elizabeth II memotong kue untuk memulai perayaan Platinum Jubilee saat resepsi di Ballroom of Sandringham House, kediaman Ratu di Norfolk, 5 Februari 2022. Apabila mendengar istilah kerajaan, pangeran, dan putri, yang terbayang langsung kehidupan mewah di istana yang dikelilingi oleh ribuan pelayan serta dipenuhi segala keinginannya. Di Inggris, situasinya tidak demikian. Keuangan keluarga kerajaan diatur ketat oleh beberapa lembaga. Bahkan, para anggotanya bisa dibilang diberi uang saku untuk berkegiatan sehari-hari. Ini pun tidak bisa dinikmati oleh semua anggota keluarga kerajaan. Justru lebih banyak dari mereka yang bekerja untuk mencari dan cicit penguasa Inggris juga tidak bisa seenaknya diberi gelar pangeran dan putri. Pemberian gelar ini sangat terkait dengan keuangan negara dan tunjangan kepada si penyandang gelar. Guna menjaga martabat serta popularitas keluarga kerajaan Inggris, kedua hal ini dibatasi secara ketat. Baca juga Lembaga-lembaga Pendana Kehidupan Mewah Kerajaan InggrisAturan itu dikeluarkan oleh Raja George V 1910-1936 pada tahun 1917 melalui dokumen yang disebut sebagai Letters Patent. Ada dua aturan yang Raja George keluarkan di tahun tersebut. Pertama ialah mengubah nama keluarga kerajaan Inggris dari Wangsa Saxe-Coburg-Gotha menjadi Wangsa ini karena sejak Perang Dunia I 1914-1918 muncul sentimen melawan Jerman di Inggris. Keluarga kerajaan Inggris sejatinya berdarah Jerman karena nenek George V, Ratu Victoria, menikahi Pangeran Albert Saxe-Coburg-Gotha dari Jerman. Demi menunjukkan kesetiaan kepada Inggris, George V mengubah nama wangsanya menjadi Windsor yang terdengar lokal. AFP/LEON NEALFoto yang diambil pada 14 Juni 2014 ini memperlihatkan anggota keluarga Kerajaan Inggris, dari kiri ke kanan Ratu Elizabeth II, Sophie, Countess of Wessex, Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, Pangeran Edward, Earl of Wessex, Prince Harry, Catherine, Duchess of Cambridge, dan Pangeran William, Duke of Cambridge, saat melihat atraksi pesawat dari balkon Istana Buckingham, menyambut hari ulang tahun Ratu Elizabeth II di London. Pada saat yang sama, George V menyadari bahwa dukungan masyarakat terhadap keluarga-keluarga kerajaan di seantero Eropa kian menurun. Puncaknya ialah dengan pelengseran Tsar Rusia Nicholas II pada bulan Juli 1917 oleh para pengikut gerakan situasi tersebut, George V mengeluarkan aturan bahwa pemakaian gelar kerajaan dan tunjangan untuk anggota keluarga kerajaan sangat dibatasi. Hanya mereka yang menyandang gelar pangeran dan putri yang dibiayai oleh negara, sekaligus menjalankan berbagai tugas kerajaan, seperti menjadi patron yayasan kemanusiaan dan seni. Di luar dari pangeran dan putri, sekalipun mereka cucu dan cicit penguasa, tidak boleh menerima uang saku juga 70 Tahun Jatuh Bangun Kekuasaan Ratu Elizabeth IIHal ini demi mencegah masyarakat Inggris merasa tidak puas dengan keberadaan keluarga kerajaan dan melengserkan mereka. Dalam Leters Patent 1917 ditegaskan bahwa hanya anak penguasa yang diberi gelar pangeran atau putri ketika lahir. Sebagai tambahan, apabila Putra Mahkota memiliki cucu laki-laki dari putra sulung, cucu itu boleh diberi gelar aturan itu, keempat anak Ratu Elizabeth, yaitu Charles, Anne, Andrew, dan Edward, memiliki gelar pangeran dan putri. Akan tetapi, tidak semua cucu, apalagi cicit Ratu, boleh menyandang gelar kerajaan. Sebelum anak-anaknya berkeluarga, ahli waris Ratu Elizabeth adalah Charles sebagai Putra Mahkota, diikuti oleh Andrew dan KARTAPRANATAInfografik Internasional Keluarga Kerajaan InggrisTidak dihitungAnne sebagai seorang perempuan tidak dihitung sebagai ahli waris. Ketika itu, aturan kerajaan Inggris hanya membolehkan perempuan menaiki takhta apabila tidak ada saudara perempuan. Ini yang terjadi kepada Elizabeth. Ayahnya, Raja George VI, hanya mempunyai dua anak perempuan, yaitu Elizabeth dan Margaret. Sebagai putri sulung, takhta diwarisi oleh menikah dengan Mark Phillips pada tahun 1974. Ia adalah atlet Olimpiade untuk cabang olahraga berkuda sekaligus salah satu anggota militer Inggris yang bertugas sebagai pengawal Ratu Elizabeth. Berhubung Phillips adalah rakyat jelata, Ratu bermaksud memberikan gelar bangsawan kehormatan untuknya. Akan tetapi, Phillips menolak tawaran juga Menjadi Ratu di Puncak Pohon Aberdare RangeOleh karena itu, kedua anak Anne yang bernama Peter dan Zara tidak memiliki gelar apa pun. Otomatis, anak-anak mereka atau para cucu Anne juga tidak memiliki gelar. Mereka juga harus bekerja untuk membiayai hidup karena tidak diberi tunjangan oleh Sovereign Grant, biaya khusus yang dikeluarkan Inggris untuk kehidpan sehari-hari keluarga kerajaan. Zara merupakan atlet berkuda yang sempat bertanding di Olimpiade 2012, sementara Peter adalah seorang arsip foto yang diambil pada 1 Januari 1952 ini memperlihatkan pasangan kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II, dan suaminya, Philip, Duke of Edinburgh, dengan kedua anak mereka, Charles, Prince of Wales Kiri dan Putri Anne R.Dari delapan cucu Ratu Elizabeth, hanya enam orang yang memiliki gelar kerajaan. Mereka adalah Pangeran William dan Pangeran Harry yang merupakan anak Putra Mahkota Charles serta Putri Beatrice dan Putri Eugenie yang adalah anak-anak Andrew. Kedua putri ini juga sudah menikah dan berketurunan. Anak-anak mereka tidak memiliki gelar. Bahkan, ibu-ibu mereka juga bekerja. Beatrice bekerja di perusahan kecerdasan buatan Afiniti, sementara Eugenie bekerja di galeri seni Hauser and bungsu Ratu, Pangeran Edward, menolak memberi gelar kerajaan untuk kedua anaknya. Walhasil, James dan Louise, anak-anak Pangeran Edward, memakai gelar kebangsawanan dari gelar sekunder ayah mereka, yaitu Earl of Wessex. Putra dari earl disebut viscount, dengan demikian James dipanggil dengan gelar Vicount Severn. Louise diberi gelar lady. Mereka berdua tidak dipanggil dengan sebutan yang karier”Kami sejak awal mendidik mereka untuk bersekolah dan meniti karier. Nanti, jika mereka sudah berusia 18 tahun, boleh memutuskan untuk terlibat dengan tugas-tugas anggota keluarga kerajaan. Tapi, kelihatannya mereka tidak berminat,” kata Sophie, Countess of Wessex, ibu dari James dan Louise, kepada harian Sunday Times edisi 6 Juni juga Diana, Ikon Budaya Pop Empat DekadeAturan yang sama berlaku pula untuk para cicit Ratu, walaupun ia melakukan perubahan atas Letters Patent 1917 pada tahun 2012. Ketika itu, cucu sulung Ratu Elizabeth, Pangeran William, baru mengumumkan bahwa istrinya, Kate Middleton, hamil. Ratu kemudian mengubah aturan bahwa semua cucu dari Putra Mahkota Kerajaan boleh menyandang gelar pangeran dan AP / BANGASHPangeran William dan istrinya, Kate, berinteraksi dengan para siswa selama kunjungan mereka ke sebuah sekolah di luar Islamabad, Pakistan, Selasa, 15 Oktober 2019. Duke dan Duchess of Cambridge, yang merupakan pendukung kuat pendidikan anak perempuan, disambut oleh guru dan anak-anak . Pada aturan awal, jika anak sulung William adalah perempuan, ia hanya diberi gelar lady. Tidak lucu apabila ia disandingkan dengan saudara laki-laki kandungnya yang dipanggil pangeran. Selain itu, pada tahun 2011 juga terbit Kesepakatan Perth. Ini adalah hasil rapat dari 16 kepala negara Persemakmuran, antara lain Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Jamaika. Kesepakatan itu menyatakan bahwa perempuan juga harus bisa menjadi ahli waris takhta Inggris tanpa syarat bahwa perempuan hanya bisa menjadi ratu jika penguasa sebelumnya tidak mempunyai anak aturan tersebut, ketiga anak William dan Kate memiliki gelar kerajaan. Mereka adalah Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis. Ahli waris kerajaan Inggris secara berurutan menjadi Charles, William, George, Charlotte, dan Louis. Baru dilanjutkan oleh paman mereka, juga Barbados ”Bercerai” dari Ratu Elizabeth, Angkat Penyanyi Rihanna jadi PahlawanCicit Ratu Elizabeth dari Pangeran Harry dan Meghan Markle, Archie dan Lilibet, tidak memiliki gelar kerajaan. Keluarga ini juga tidak dibiayai oleh negara Inggris. Pangeran Harry sebelum mengundurkan diri sebagai anggota senior keluarga kerajaan memperoleh pendapatan dari Duchy of Cornwall, salah satu wilayah di bawah naungan Putra Mahkota Harry dan Meghan memutuskan pergi dari Inggris, mereka mengatakan akan hidup mandiri. Harry memperoleh harta warisan sebesar 10 juta poundsterling dari ibunya, mendiang Putri Diana. Pasangan ini kemudian pindah ke California, Amerika Serikat. Di sana, mereka memperoleh kontrak sebesar 18 juta poundsterling untuk membuat siaran di media Spotify. Harry juga menjadi salah satu petinggi di perusahaan rintisan BetterUp. Bersama Meghan, ia juga bekerja sama dengan perusahaan investasi Ethic untuk membuka akses investasi kepada semua kalangan sosial dan juga Putri Anne, Sosok Tenang di Kerajaan Inggris yang Selalu BergolakDilansir dari majalah People, redaktur majalah kerajaan Inggris, Majesty, Joe Little, menjelaskan bahwa Archie dan Lilibet bisa mendapat gelar pangeran dan putri apabila kakek mereka, Pangeran Charles, menjadi raja. Naik takhtanya Charles membuat status Harry sebagai anak raja dan otomatis keturunannya menjadi cucu raja.”Namun, keputusan tetap berada di tangan Harry dan Meghan sebagai orangtua,” katanya. AFPBaca juga Monarki dan RakyatnyaRabu 13 Januari 2021 19:46 WIB Klub sepak bola asal Italia ini terkenal dengan kostum Hitam-putih nya, dan juga sebagai salah satu klub tersukses di Dunia, dengan mengantongi banyak gelar, termasuk 28 kali menjadi juara Scudetto Italia Dengan demikian, tujuan sepak bola memiliki asosiasi dengan satu pihak dan sepak bola lain, dari abad ke
Berikutsejumlah tips memilih sekolah yang ideal bagi anak, melansir Sahabat Keluarga Kemendikbud: 1. Libatkan anak dalam memilih. Melibatkan anak ketika memilih sekolah merupakan langkah penting. Orangtua perlu memahami bahwa yang nantinya bersekolah adalah anak. Kondisikan agar proses mencari sekolah dasar tidak menjadi beban berat bagi si